Rabu, Juli 16, 2025

Creating liberating content

Program 100 Hari Kerja...

"Program 100 hari kerja ini bukan hanya batas diaini saja, akan tetapi terus kita lakukan, maka dari itu saya mengajak ayo kita semua saling berpegangan tagang dan bahu membahu menuju sarolangun Maju. "

Bupati H.Hurmin Launching Sunat...

"Iya memang dalam prosesi pencalonan kami beberapa waktu yang lalu ada visi misi sunatan gratis, dan hari ini kami melaksanakan langsung serta melaunching program itu, Dan ini akan berkelanjutan selama kepepimpinan kami, "Ujarnya

Karismatik Ketua DPRD Ahmad...

"Cuma ketua di kasih kesempatan memberi sambutan mewakili penerima, padahal banyak Nominator yang lainnya, "Ujar Azriat

Ketua DPRD Ahmad Jani...

"Atas nama pribadi dan seluruh nominator penerimaan penghargaan Indonesia People's Choice Award sangat mengapresiasi setinggi-tingginya, dan terima kasih pada pihak penyelenggara Yang telah memberi kepercayaan kepada kami, dan tentunya dengan penghargaan ini akan menjadi inspirasi kami dalam menjalankan tugas dan fungsi kami sebagai wakil rakyat, dan tentunya ini juga merupakan doa dari masyarakat Sarolangun Khususnya, "Kata Ahmad Jani

UHC Sarolangun Tembus 100,41 Persen, Pj Bupati Sarolangun Bahri: Bila Belum Terdaftar BPJS, Masyarakat Cukup Bawa KTP Ke Rumah Sakit Langsung Aktif

SAROLANGUN,- Pemerintah Kabupaten Sarolangun terus berupaya memberikan perlindungan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Sarolangun.

Terbaru, untuk pertama kalinya Cakupan jaminan kesehatan Kabupaten Sarolangun kini sudah menembus angka 100,41 Persen. Hal itu berarti bahwa seluruh masyarakat Sarolangun sudah terdaftar di BPJS Kesehatan.

Penjabat Bupati Sarolangun Dr Bahri, S.STP, M.Si, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sarolangun bukan hanya meningkatkan UCJ BPJS Ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja di Sarolangun, namun juga meningkatkan UHC BPJS kesehatan bagi seluruh masyarakat Sarolangun.

” Hari ini juga dalam rangka melaksanakan inspres nomor 1 tahun 2022 optimalisasi jaminan kesehatan dan inpres nomor 4 terkait penanganan kemiskinan ekstrem, kita melakukan langkah strategi mengurangi beban masyarakat melalui pemanfaatan jaminan sosial,” kata Bahri, didampingi PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Sarolangun Rahayu Wahyuni, Rabu (06/11/2024).

Dijelaskan Bahri, sebelumnya cakupan UHC BPJS Kesehatan Kabupaten Sarolangun hanya mencapai 95 persen dengan tingkat keaktifan kurang dari 75 persen.

Lalu, pada APBD perubahan tahun 2024, sesuai dengan kesepakatan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sarolangun bersama DPRD Sarolangun sepakat menaikkan UHC Sarolangun menjadi 100,41 persen dari sebelumnga 95 persen.

” Dengan UHC 100,41 persen tersebut tentu menjadi UHC terbuka dalam rangka memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Sarolangun,” katanya.

Maka Iapun menghimbau kepada seluruh masyarakat Sarolangun apabila mengalami sakit untuk berobat ke rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Cukup hanya membawa KTP elektronik saja, apabila belum terdaftar di BPJS kesehatan maka akan langsung diaktifkan.

” Kita pastikan cukup dengan membawa ktp dan nik aktif maka semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan akan diberikan pelayanan,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPJS kesehatan Cabang Sarolangun Rahayu Wahyuni mengatakan pihaknya sangat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang banyak kepada bapak PJ Bupati Sarolangun dan tim TAPD Sarolangun karena sudah berkomitmen untuk meningkatkan cakupan layanan kesehatan menjadi lebih dari 100 persen dari sebelumnya hanya mencapai 95 persen.

” Dengan keaktifan lebih dari 75 persen yakni mencapai 77,14 persen dan meningkatkan serta ini sangat terbuka bagi seluruh masyarakat jika ada yang sakit dan butuh pelayanan di rumah sakit cukup membawa KTP, dan apabila belum terdaftar sebagai peserta bpjs kesehatan dan langsung pada hari itu kartu BPJS kesehatannya bisa langsung aktif,” katanya.

”Jadi salah satu manfaat UHC non Kaveri adalah pelayanan peserta itu terbuka dan bisa digunakan dan di akses oleh masyarakat kapan saja,” kata dia menambahkan.

Rahayu Wahyuni juga menegaskan bagi masyarakat yang belum punya kartu BPJS Kesehatan, atau belum terdaftar, ketika mau berobat ke rumah sakit maka masyarakat cukup menunjukkan KTP dan akan di cek datanya, jika belum terdaftar maka akan langsung didaftarkan dan aktif.

” Bagi yang belum punya kartu BPJS kesehatan dan saat ini memang kita tidak lagi mencetak kartu, cukup menunjukkan KTP dan akan di cek data, jika belum terdaftar maka akan langsung kita daftarkan dan akan langsung aktif cukup dengan KTP,” katanya.(Bgs)

Berita Terbaru